Para ksatria KUSHIN RYU "Sky Heart" - Ku artinya Langit dan Shin adalah hati yang kosong - artinya seorang ksatria Kushin Ryu hendaknya mengosongkan hati dengan ikhlas untuk menerima ilmu beladiri yang berasal dari Sang Pencipta - menerima ilmu yang bersih dari rasa iri, dengki, dendam , bersifat jujur dan berjiwa seorang ksatria - inilah makna filosofi KUSHIN RYU - Mereka sedang berlatih di pantai pangandaran Ciamis dibawah bimbingan Sensei Sawanori Matsuzaki, Sensei Sofyan Hambally dan Sensei Arman Hidayat (yandi-27-28 des-2008)
Wednesday, December 31, 2008
Juara Dunia Karate Asal Jepang Beri Pembekalan
Pikiran Rakyat - Sabtu, 27 Desember 2008 , 19:35:00 (Sumber Asli - Click)
(Sensei Sawanori Matsuzaki memberikan pengarahan pada pelatihan
Teknik Kushin Ryu khusus pada Karateka Sabuk Hitam
dalam acara Gasshuku di Pantai Pangandaran 27-28 Desember 2008)
Teknik Kushin Ryu khusus pada Karateka Sabuk Hitam
dalam acara Gasshuku di Pantai Pangandaran 27-28 Desember 2008)
CIAMIS, (PRLM).- Sebanyak 315 karateka sabuk hitam KKI (Kushinryu M Karatedo Indonesia) binaaan Cabang Kopo Bandung mendapat pelatihan khusus dari juara dunia karate lima kali berturut-turut asal Jepang Sawanori Matsuzaki dalam Gasshuku Sabuk Hitam KKI di pantai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (27-28/12). Dalam kesempatan tersebut, putra bungsu Presiden Kushin Ryu Soke Horyu Matsuzaki itu, selain memberikan pembekalan teknik-teknik kumite dan Jujitsu Kushin Ryu, juga memberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai spirit bushido, yang harus tertanam dan dipegang teguh oleh pelatih maupun para atlet.
Gasshuku ini sendiri digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis. Para sabuk hitam binaan dojo Kopo yang hadir, tersebar di sejumlah wilayah di Jabar, antara lain Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Bekasi, Bogor, dan Depok.
Bagi para karateka sabuk hitam, kehadiran Sawanori menjadi momen yang luar biasa. Mengingat inilah pertama kalinya, Sawanori memberikan pelatihan kepada anggota KKI dalam sebuah kegiatan Gasshuku sekaligus yang pertama di Indonesia. Rencananya, tahun depan seusai menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Sawanori akan kembali ke Jepang untuk mempersiapkan diri menjadi pewaris Kushin Ryu.
Ketua Umum Pengcab Ciamis Drs. H Akasah, MBA, menyambut baik diadakan Gasshuku di wilayahnya. Menurutnya, kehadiran Sawanori diharapkan memberikan semangat baru dalam pengembangan KKI di Ciamis pada masa yang akan datang.
Hal senada dikatakan mantan Ketua Dewan Guru KKI yang juga salah satu pendiri Dojo Kopo, Sofyan Hamballi. "Ini kesempatan yang sangat baik dengan menggali ilmu beladiri karate dari Sensei Sawanori. Apalagi beliau adalah pewaris ilmu beladiri Kushin Ryu. Dari sini, para sabuk hitam bisa menambah ilmu beladirinya untuk dikembangkan di dojo masing-masing. Setidaknya ada keseragaman teknik bagi para sabuk hitam," jelasnya. (das)***
Gasshuku ini sendiri digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis. Para sabuk hitam binaan dojo Kopo yang hadir, tersebar di sejumlah wilayah di Jabar, antara lain Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Bekasi, Bogor, dan Depok.
Bagi para karateka sabuk hitam, kehadiran Sawanori menjadi momen yang luar biasa. Mengingat inilah pertama kalinya, Sawanori memberikan pelatihan kepada anggota KKI dalam sebuah kegiatan Gasshuku sekaligus yang pertama di Indonesia. Rencananya, tahun depan seusai menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Sawanori akan kembali ke Jepang untuk mempersiapkan diri menjadi pewaris Kushin Ryu.
Ketua Umum Pengcab Ciamis Drs. H Akasah, MBA, menyambut baik diadakan Gasshuku di wilayahnya. Menurutnya, kehadiran Sawanori diharapkan memberikan semangat baru dalam pengembangan KKI di Ciamis pada masa yang akan datang.
Hal senada dikatakan mantan Ketua Dewan Guru KKI yang juga salah satu pendiri Dojo Kopo, Sofyan Hamballi. "Ini kesempatan yang sangat baik dengan menggali ilmu beladiri karate dari Sensei Sawanori. Apalagi beliau adalah pewaris ilmu beladiri Kushin Ryu. Dari sini, para sabuk hitam bisa menambah ilmu beladirinya untuk dikembangkan di dojo masing-masing. Setidaknya ada keseragaman teknik bagi para sabuk hitam," jelasnya. (das)***
Gasshuku MASAHI di Pangandaran Ciamis
Sawanori Berikan Pelatihan
Jakarta – Juara dunia karate asal Jepang, Sawanori Matsuzaki berikan pelatihan kepada 315 karateka sabuk hitam Kushinryu M Karatedo Indonesia (KKI) di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jabar selama tiga hari. Sawanori yang juga putra bungsu Presiden Kushin Ryu Soke Horyu Matsuzaki itu, selain memberikan pembekalan teknik kumite dan Jujitsu Kushin Ryu, juga memberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai spirit bushido yang harus tertanam dan dipegang teguh oleh pelatih maupun para atlet. “Aliran Kushin Ryu memiliki teknik beladiri yang sudah ada sejak lima ratus tahun lalu. Teknik-teknik ini harus mutlak dikuasai seorang Kushin Ryu. Teknik tersebut tak bisa diubah-ubah karena sudah teruji oleh para pendiri Kushin Ryu sejak ratusan tahun lalu. Dan inilah keunggulan aliran karate Kushin Ryu dengan karate lainnya,” ujar Sawanori, Senin (29/12). Gasshuku yang digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis, dihadiri para karate sabuk hitam dari wilayah Jabar, diantara Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok. (war) – SINAR HARAPAN – 30 Desember 2008
Juara Dunia Karate Asal Jepang Beri Pembekalan Gasshuku KKI
Juara Dunia Karate Asal Jepang Beri Pembekalan Gasshuku KKIPangandaran, PelitaSebanyak 315 karateka sabuk hitam KKI (Kushinryu M Karatedo Indonesia) binaaan Cabang Kopo Bandung, Jawa Barat mendapat pelatihan khusus dari juara dunia karate lima kali berturut-turut asal Jepang, Sawanori Matsuzaki dalam Gasshuku Sabuk Hitam KKI di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jabar selama tiga hari, 26 hingga 28 Desember 2008. Sawanori yang juga putra bungsu Presiden Kushin Ryu Soke Horyu Matsuzaki itu, selain memberikan pembekalan teknik-teknik kumite dan Jujitsu Kushin Ryu, juga memberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai spirit bushido, yang harus tertanam dan dipegang teguh oleh pelatih maupun para atlet.Aliran Kushin Ryu memiliki teknik beladiri yang sudah ada sejak lima ratus tahun lalu. Teknik-teknik ini harus mutlak dikuasai seorang Kushin Ryu. Inilah keunggulan aliran karate Kushin Ryu dengan karate lainnya, ujarnya di hadapan ratusan peserta Gasshuku.Gasshuku ini sendiri digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis. Para sabuk hitam binaan dojo Kopo yang hadir, tersebar di sejumlah wilayah di Jabar, antara lain Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok.Menurut Sawanori, kegiatan Gasshuku ini sudah seharusnya menjadi kegiatan rutin yang juga dilakukan dojo-dojo lainnya di Jabar. Paling bagus dilakukan setiap tiga bulan sekali, katanya.Bagi para karateka sabuk hitam, kehadiran Sawanori menjadi momen yang luar biasa. Mengingat inilah pertama kalinya, Sawanori memberikan pelatihan kepada anggota KKI dalam sebuah kegiatan Gasshuku sekaligus yang pertama di Indonesia. Rencananya, tahun depan seusai menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Sawanori akan kembali ke Jepang untuk mempersiapkan diri menjadi pewaris aliran Kushin Ryu.Ketua Umum Pengcab Ciamis Drs. H Akasah, MBA, menyambut baik diadakan Gasshuku di wilayahnya. Menurutnya, kehadiran Sawanori diharapkan memberikan semangat baru dalam pengembangan KKI di Ciamis pada masa yang akan datang. Ini momen penting. Pembekalan Sensei Sawanori memberikan dampak yang luar biasa kepada atlet karate berprestasi di wilayah Ciamis dan sekitarnya, katanya. (vic)
Beri Pembekalan
Sebanyak 315 karateka sabuk hitam Kushinryu M Karatedo Indonesia (KKI) Cabang Kopo Bandung, Jawa Barat, mendapat pelatihan khusus dari juara dunia karate lima kali berturut-turut asal Jepang, Sawanori Matsuzaki, dalam Gasshuku Sabuk Hitam KKI di Pantai Pangandaran, Ciamis, 26-28 Desember 2008. Selain pembekalan, Sawanori juga memberikan pemahaman menyeluruh tentang spirit bushido, yang harus tertanam dan dipegang teguh pelatih ataupun para atlet. (*/MBA) - KOMPAS - 30 Desember 2008
315 Karateka KKI Dapat Binaan Khusus Sawanori Matsuzaki
Senin 29 Desember 2008, Jam: 19:31:00
PANGANDARAN (Pos Kota) - Sebanyak 315 karateka sabuk hitam KKI (Kushinryu M Karatedo Indonesia) binaaan Cabang Kopo Bandung, Jawa Barat mendapat pelatihan khusus dari juara dunia karate lima kali berturut-turut asal Jepang, Sawanori Matsuzaki dalam Gashuku Sabuk Hitam KKI di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jabar selama tiga hari, 26 - 28 Desember 2008. Dalam kesempatan tersebut, Sawanori yang juga putra bungsu Presiden Kushin Ryu Soke Horyu Matsuzaki , selain memberikan pembekalan teknik-teknik kumite dan Jujitsu Kushin Ryu, juga memberika pemahaman secara menyeluruh mengenai spirit bushido, yang harus tertanam dan dipegang teguh oleh pelatih maupun para atlet. ”Aliran Kushin Ryu memiliki teknik beladiri yang sudah ada sejak lima ratus tahun lalu. Teknik-teknik ini harus mutlak dikuasai seorang Kushin Ryu. Teknik-teknik tersebut tak bisa diubah-ubah karena sudah teruji oleh para pendiri Kushin Ryu sejak ratusan tahun lalu. Dan inilah keunggulan aliran karate Kushin Ryu dengan karate lainnya,” ujarnya. Gashuku ini sendiri digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis. Para sabuk hitam binaan dojo Kopo yang hadir, tersebar di sejumlah wilayah di Jabar, antara lain Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok. Ketua Umum Pengcab Ciamis Drs. H Akasah, MBA, menyambut baik diadakan gashuku di wilayahnya. “Ini momen penting. Pembekalan Sensei Sawanori memberikan dampak yang luar biasa kepada atlet karate berprestasi di wilayah Ciamis dan sekitarnya,” katanya.
(hari/si/B)
PANGANDARAN (Pos Kota) - Sebanyak 315 karateka sabuk hitam KKI (Kushinryu M Karatedo Indonesia) binaaan Cabang Kopo Bandung, Jawa Barat mendapat pelatihan khusus dari juara dunia karate lima kali berturut-turut asal Jepang, Sawanori Matsuzaki dalam Gashuku Sabuk Hitam KKI di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jabar selama tiga hari, 26 - 28 Desember 2008. Dalam kesempatan tersebut, Sawanori yang juga putra bungsu Presiden Kushin Ryu Soke Horyu Matsuzaki , selain memberikan pembekalan teknik-teknik kumite dan Jujitsu Kushin Ryu, juga memberika pemahaman secara menyeluruh mengenai spirit bushido, yang harus tertanam dan dipegang teguh oleh pelatih maupun para atlet. ”Aliran Kushin Ryu memiliki teknik beladiri yang sudah ada sejak lima ratus tahun lalu. Teknik-teknik ini harus mutlak dikuasai seorang Kushin Ryu. Teknik-teknik tersebut tak bisa diubah-ubah karena sudah teruji oleh para pendiri Kushin Ryu sejak ratusan tahun lalu. Dan inilah keunggulan aliran karate Kushin Ryu dengan karate lainnya,” ujarnya. Gashuku ini sendiri digelar Dojo Kopo dengan tuan rumah Pengcab KKI Ciamis. Para sabuk hitam binaan dojo Kopo yang hadir, tersebar di sejumlah wilayah di Jabar, antara lain Dojo Ciamis, Pupuk Kujang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangalengan, Arhanudri, Sanggar Indah, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok. Ketua Umum Pengcab Ciamis Drs. H Akasah, MBA, menyambut baik diadakan gashuku di wilayahnya. “Ini momen penting. Pembekalan Sensei Sawanori memberikan dampak yang luar biasa kepada atlet karate berprestasi di wilayah Ciamis dan sekitarnya,” katanya.
(hari/si/B)
Sunday, September 14, 2008
Buka Bersama di Dojo Kopo - Bandung
Sensei Harmon dalam silaturahmi
dan Buka Bersama di Dojo Kopo Bandung Indonesia.
(Sensei Sawanori Matsuzaki attended a Breaking Fasting Ceremony
in Dojo Kopo Bandung - Indonesia. This ceremony is always conducted
every year and attended by all members of Dojo Kopo.)
Sunday, August 24, 2008
Tuesday, August 12, 2008
Membela Diri Dalam Kelembutan Wanita
SEORANG peserta Women Self Defense Kushin Ryu (WSDK) berlatih di kediaman instruktur Kushin Ryu Jln. Kopo Citarip Timur II, Kel. Situsaeur, Kec. Bojongloa, Kota Bandung, Minggu (10/8). Seiring peningkatan jumlah kriminalitas, WSDK kian diminati wanita di Kota Bandung.* LINA NURSANTY/"PR"
Pikiran Rakyat - Selasa, 12 Agustus 2008
OLAH raga karate kental dengan aroma maskulinitas. Meski kini banyak atlet wanita, tetapi kesan angker terhadap olah raga ini masih lekat di benak wanita. Padahal, olah raga tersebut bisa melindungi wanita yang sering menjadi sasaran empuk tindakan kekerasan. Di tempat-tempat umum, kendaraan umum seperti angkot dan bus, di tempat kerja, bahkan di lingkungan rumah tangga. Kekerasan yang mengancam wanita itu berupa kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan kekerasan psikis.
Tindak kekerasan yang paling menggemparkan di Bandung yaitu terbunuhnya dua mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Ahmad Yani, Cimahi oleh perampok dalam angkutan umum, pada tahun 2004.
Peristiwa itu memotivasi seorang Suhu Karate Kushin Ryu dari Kota Bandung, Sofyan Hamballi (59) melahirkan 10 gerakan praktis bagi wanita untuk membela diri dalam situasi mengancam.
Kesepuluh gerakan praktis ini dikembangkan dari gerakan-gerakan karate dan dinamai Women Self Defense Kushin Ryu (WSDK). Bedanya, teknik gerakan ini diperuntukkan bagi wanita yang belum pernah sama sekali memiliki keahlian teknik bela diri. Untuk menguasai 10 gerakan dasar ini, para wanita wajib mengikuti lima kali pelatihan praktis.
"Selama ini, wanita selalu diposisikan sebagai kaum lemah. Padahal, wanita punya banyak kelebihan. Ketika dia mendapat perlakuan tidak baik, biasanya hanya bisa menangis. Tetapi, dengan teknik ini kita diajarkan untuk berani," ujar salah seorang peserta WSDK, Eli Rosana (42) ketika ditemui di tempat latihan Dojo Kopo, Jln. Kopo Citarip Timur II No. 4, Kel. Situsaeur, Kec. Bojongloa, Kota Bandung.
Teknik yang diperkenalkan terbilang cukup sederhana. Misalnya, teknik mencubit yang benar, teknik menghindari tamparan, menyerang ketika dijambak, teknik menghadapi copet/jambret, teknik mengepalkan tangan agar lebih berkekuatan, dan teknik-teknik menghentikan tindakan pelecehan seksual yang kerap menerpa wanita.
Selain itu, para peserta diajari bagian anatomi tubuh manusia, terutama pria yang lemah dan sensitif jika dipukul atau dicubit. Jangan kira, bagian sensitif itu hanya ada di alat vital pria. Di beberapa bagian tubuh pria, sebenarnya banyak yang vital untuk dilumpuhkan. "Yang penting, dengan teknik ini kita bisa meminimalisasi akibat tindak kekerasan. Setelah bisa dilumpuhkan, larilah sekencang mungkin dan mencari pertolongan," tutur salah seorang instruktur, Eko Hendrawan (31).
Eko menjelaskan, sejak program WSDK dibuka untuk umum pada tahun 1997, pesertanya terus meningkat. Pada awalnya, peserta terbatas hanya anggota keluarganya yang perempuan. Kemudian, kepesertaan meluas hingga ke ibu-ibu rumah tangga di sekitar wilayah Kel. Situsaeur. "Terlebih, setelah kejadian pemerkosaan dan pembunuhan dua mahasiswi Stikes Cimahi itu, anggotanya makin banyak, dan sekarang membuka tempat-tempat latihan baru," ujarnya.
Peserta umumnya para wanita yang pernah menjadi korban tindak kekerasan, misalnya di terminal, di dalam angkot, di dalam bus kota, dan kekerasan dalam rumah tangga. "Ada seorang peserta yang sering kena pelecehan seksual waktu di dalam bus. Tiap kali itu terjadi, perempuan ini tidak berani melawan, hanya bisa nangis," katanya.
Oleh karena itu, para peserta tidak hanya diajari teknik. Bahkan, langkah pertama yang dilakukan yaitu memperkuat kepercayaan dirinya. Dari mulai curhat sesama peserta sampai meditasi pun dilatihkan. Tujuannya, wanita bisa tenang dalam menghadapi situasi apa pun. "Wanita juga harus pintar baca situasi ketika di tempat-tempat membahayakan," ucapnya.
Kepercayaan diri wanita rupanya menjadi fondasi yang diperkuat untuk menguasai teknik. Menurut salah seorang instruktur, Hj. Lia Nuryanti (33), para peserta pertama-tama diperkenalkan moto WSDK, yaitu "Lembut bukan berarti lemah, dalam kelembutan tersimpan kekuatan".
"Secara psikis, mereka diperkuat dulu. Setelah yakin dan percaya diri, kita perkenalkan tekniknya," ucap juara III dunia Karate Fight tahun 1997 itu. (Lina Nursanty/"PR")***
OLAH raga karate kental dengan aroma maskulinitas. Meski kini banyak atlet wanita, tetapi kesan angker terhadap olah raga ini masih lekat di benak wanita. Padahal, olah raga tersebut bisa melindungi wanita yang sering menjadi sasaran empuk tindakan kekerasan. Di tempat-tempat umum, kendaraan umum seperti angkot dan bus, di tempat kerja, bahkan di lingkungan rumah tangga. Kekerasan yang mengancam wanita itu berupa kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan kekerasan psikis.
Tindak kekerasan yang paling menggemparkan di Bandung yaitu terbunuhnya dua mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Ahmad Yani, Cimahi oleh perampok dalam angkutan umum, pada tahun 2004.
Peristiwa itu memotivasi seorang Suhu Karate Kushin Ryu dari Kota Bandung, Sofyan Hamballi (59) melahirkan 10 gerakan praktis bagi wanita untuk membela diri dalam situasi mengancam.
Kesepuluh gerakan praktis ini dikembangkan dari gerakan-gerakan karate dan dinamai Women Self Defense Kushin Ryu (WSDK). Bedanya, teknik gerakan ini diperuntukkan bagi wanita yang belum pernah sama sekali memiliki keahlian teknik bela diri. Untuk menguasai 10 gerakan dasar ini, para wanita wajib mengikuti lima kali pelatihan praktis.
"Selama ini, wanita selalu diposisikan sebagai kaum lemah. Padahal, wanita punya banyak kelebihan. Ketika dia mendapat perlakuan tidak baik, biasanya hanya bisa menangis. Tetapi, dengan teknik ini kita diajarkan untuk berani," ujar salah seorang peserta WSDK, Eli Rosana (42) ketika ditemui di tempat latihan Dojo Kopo, Jln. Kopo Citarip Timur II No. 4, Kel. Situsaeur, Kec. Bojongloa, Kota Bandung.
Teknik yang diperkenalkan terbilang cukup sederhana. Misalnya, teknik mencubit yang benar, teknik menghindari tamparan, menyerang ketika dijambak, teknik menghadapi copet/jambret, teknik mengepalkan tangan agar lebih berkekuatan, dan teknik-teknik menghentikan tindakan pelecehan seksual yang kerap menerpa wanita.
Selain itu, para peserta diajari bagian anatomi tubuh manusia, terutama pria yang lemah dan sensitif jika dipukul atau dicubit. Jangan kira, bagian sensitif itu hanya ada di alat vital pria. Di beberapa bagian tubuh pria, sebenarnya banyak yang vital untuk dilumpuhkan. "Yang penting, dengan teknik ini kita bisa meminimalisasi akibat tindak kekerasan. Setelah bisa dilumpuhkan, larilah sekencang mungkin dan mencari pertolongan," tutur salah seorang instruktur, Eko Hendrawan (31).
Eko menjelaskan, sejak program WSDK dibuka untuk umum pada tahun 1997, pesertanya terus meningkat. Pada awalnya, peserta terbatas hanya anggota keluarganya yang perempuan. Kemudian, kepesertaan meluas hingga ke ibu-ibu rumah tangga di sekitar wilayah Kel. Situsaeur. "Terlebih, setelah kejadian pemerkosaan dan pembunuhan dua mahasiswi Stikes Cimahi itu, anggotanya makin banyak, dan sekarang membuka tempat-tempat latihan baru," ujarnya.
Peserta umumnya para wanita yang pernah menjadi korban tindak kekerasan, misalnya di terminal, di dalam angkot, di dalam bus kota, dan kekerasan dalam rumah tangga. "Ada seorang peserta yang sering kena pelecehan seksual waktu di dalam bus. Tiap kali itu terjadi, perempuan ini tidak berani melawan, hanya bisa nangis," katanya.
Oleh karena itu, para peserta tidak hanya diajari teknik. Bahkan, langkah pertama yang dilakukan yaitu memperkuat kepercayaan dirinya. Dari mulai curhat sesama peserta sampai meditasi pun dilatihkan. Tujuannya, wanita bisa tenang dalam menghadapi situasi apa pun. "Wanita juga harus pintar baca situasi ketika di tempat-tempat membahayakan," ucapnya.
Kepercayaan diri wanita rupanya menjadi fondasi yang diperkuat untuk menguasai teknik. Menurut salah seorang instruktur, Hj. Lia Nuryanti (33), para peserta pertama-tama diperkenalkan moto WSDK, yaitu "Lembut bukan berarti lemah, dalam kelembutan tersimpan kekuatan".
"Secara psikis, mereka diperkuat dulu. Setelah yakin dan percaya diri, kita perkenalkan tekniknya," ucap juara III dunia Karate Fight tahun 1997 itu. (Lina Nursanty/"PR")***
Wednesday, July 23, 2008
Demo WSDK di Kantor Darma Wanita Persatuan Sekda Prov. JABAR
dari WSDK oleh Sensei Sofyan Hambali didampingi Sempai Hj. Lia.
Thursday, June 26, 2008
Demo WSDK di GASIBU - Bandung
Bp. Gubernur Jawa Barat Bp. A Heryawan bersama Wakil
Bp. Dede Yusuf didampingi para staff dengan seksama
menyaksikan Demo Tim WSDK (Woman Self Defense of Kushin Ryu).
Sensei H. Sofyan Hambally memberikan penjelasan
tentang WSDK di depan para penonton di GASIBU - Bandung.
Gubernur Jawa Barat di Lapangan GASIBU pada saat memperingati
Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada tanggal 26 Juni 2008.
Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada tanggal 26 Juni 2008.
Saturday, June 14, 2008
Wednesday, June 11, 2008
Pelatihan WSDK di STKS Bandung
Tuesday, June 10, 2008
Pelatihan WSDK bagi Team CAS CIS CUS
Friday, March 28, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)